Cinta alam Indonesia
Cinta Alam Indonesia sebenarnya.
Kata CAI tentunya sudah tidak asing lagi
ditelinga para Muda Mudi. CAI, ialah kependekan dari Cinta Anak, eh
Cinta Alam Indonesia yang sering terdengar ditelinga kita terutama pada
bulan Juli setiap tahunnya. Dengan husnudzon bahwa kita semua
sudah mengenal apa dan bagamana CAI ini. Untuk di Sidoarjo Utara sendiri
penyampaian makalah dilaksanakan di Tundungan selama 6 hari dimulai
pada Minggu 25 Juli 2010 dan di akhiri pada Jum’at 30 Juli 2010 dan
diikuti oleh perwakilan 2 orang dari tiap remas. Penyampaian
dilaksanakan setiap malam dengan materi yang dicicil.
Kok ga ada outbondnya???
Tenang saja, ternyata outbond CAI
dilaksanakan terpisah yakni di Wonosalam tanggal 31 Juli–1 Agustus 2010.
Outbond terpaksa dipisah karena peserta tidak memungkinkan untuk
menginap. Hmm, sayang sekali sebab selama ini penyampaian CAI identik
dengan kemping seperti tahun lalu yang dilaksanakan di Tambak Gebang.
CAI merupakan kegiatan rutin tahunan, namun sejauh mana kita memahami makna CAI sendiri?
Alam Indonesia ini merupakan anugerah
Allah yang sangat besar bagi bangsa ini. Matahari yang bersinar setiap
tahunnya, hujan yang datang pada waktunya sudah cukup menghasilkan
hamparan keindahan di seluruh Indonesia.
Alam Indonesia merupakan salah satu dari
sekian banyak keindahan yang bisa kita dapatkan di bumi ini. Mengingat
keindahan alam ini tentunya masing-masing dari kita akan langsung
merujuk kepada tempat-tempat atau lokasi-lokasi yang indah, romantis dan
menarik seperti perkebunan teh di Lembang, Subang, Pangalengan, atau
alam Tangkuban perahu dan bahkan banyak tempat-tempat lainnya yang
biasanya di pilih untuk pengajian UNIK.
Cinta Alam Indonesia diluar dari
kegiatan penyampaian makalah dan kemping, tentunya harus selalu berada
di dalam benak kita, tanpa mengenal waktu (bukan karena kemarin pulau
kita diambil negara lain baru cinta kita menggebu-gebu), tanpa mengenal
tempat (bukan karena sekarang tinggal di luar negeri baru kita cinta)
atau keadaan (bukan karena kemarin ada acara muda mudi di puncak baru
kita cinta). Cinta alam indonesia itu harus mendarah mendaging, mbalung sum-sum, terutama dalam setiap aliran darah remaja Indonesia.
Semenjak sekolah dasar atau sekolah
sebelum dasar. Kita semua sudah dihadapkan dengan alam yang begitu indah
dan diajarkan mengenal alam Indonesia.. Ya, di seluruh Indonesia.
Kita semua tidak perlu meragukan bahwa
alam indonesia sangatlah indah, luar biasa indahnya. Diciptakan oleh
Alloh untuk kita tempati saat ini, seharusnya membuat kita sadar bahwa
generasi muda lah yang akan menentukan bagaimana nasib alam kita ini
kedepan. (Untuk mempermudah dalam mebayangkan, silahkan bayangkan daerah
masing-masing).
Cinta terhadap alam merupakan bagian
dari bentuk kesyukuran kita terhadap nikmat Alloh. Dan bersyukur
tentunya harus dimulai dengan mengetahui dan merasakan nikmat itu
sendiri. Berarti, untuk Cinta Alam Indonesia kita harus tau dan mengerti
apa saja keindahan dan potensi yang kita “punya”. Jika kita ingin
mengetahuinya secara detail, kita bisa dengan mudahnya telurusi melalui
internet sekarang juga.
Sebagai remaja yang amat sangat
diharapkan menjadi ‘generasi penerus’, perlu bagi kita untuk menanamkan
dalam diri bahwa setiap tempat itu unik, setiap tempat itu punya potensi
sendiri dan setiap tempat itu punya keindahan tersendiri. Bagi para
generasi penerus, cinta akan alam indonesia bukan hanya sekedar tau dan
cinta, tapi juga harus mampu melihat potensi yang ada untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kita sendiri dan mencoba menggunakan potensi
itu.
Secara visual, alam Indonesia memiliki
nilai yang amat sangat besar, baik pantainya, pulaunya, hutannya, dan
lain sebagainya. Tapi akan sangat menyedihkan jika ternyata –sebagai
contoh- hanya pulau komodo saja yang oleh pemerintah di ajukan (baru
diajukan) menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia dalam “new 7 wonder of
nature”. Yang menakutkan adalah jika ternyata pulau komodo tidak masuk
kedalam kategari “new 7 wonders” ini, yang berarti secara internasional
alam kita tidak diakui memiliki keindahan yang luar biasa. Dan akhirnya,
mana alam Indonesia yang kita banggakan???. Padahal, yang seharusnya
terjadi adalah mulai dari gunung Bromo, hingga jalan Sersan Bajuri turut
di daftarkan untuk berkompetisi menjadi tujuh keajaiban dunia dari segi
alamnya.
Itu baru dari segi visualnya, bahwa kita
punya, dan kita lihat dengan mata kepala kita sendiri bahwa alam kita
itu amat sangat bernilai. Bali sebagai contoh sudah menunjukannya kepada
kita, bahkan kepada dunia betapa mereka punya alam yang luar biasa.
Namun, apakah cukup sampai disitu saja
apa yang kita “punya”?. Tentunya tidak, karena itu baru sedikit dari apa
yang kita “punya” karena itu baru yang terlihat saja (tanda kutip dalam
kata ‘punya’, berarti kepunyaan kita yang semu). Di udara, kita punya
matahari yang bersinar kurang lebih 12 jam setiap hari selama 365 hari
(tidak seperti negara-negara sub tropik yang keahausan matahari, bahkan
terkadang kita lihat sangat aneh bertelanjang dan berjemur di bawah
terik matahari). Kita juga punya angin, sebagai salah satu sumber
“green” energi yang sekarang oleh dunia mulai menjadi energi alternatif.
Dan itu belum semuanya, karena kita
masih punya banyak sekali hal yang amat bernilai harganya, yang hingga
saat ini mampu membuat ekonomi Indonesia bertahan, membuat kita semua
dalam kondisi yang alhamdulilah sangat amat baik di bandingkan
kebanyakan negara-negara di Central America, atau South America atau di
Afrika. Salah satunya adalah apa yang ada di bawah kaki kita, yaitu
berbagai sumber yang bernilai dan berlimpah ruah dari dalam bumi yang
bisa digunakan untuk membangun Indonesia, dari mulai emas, berlian,
bahan tambang, minyak bumi, yang semuanya membuat negara kita kokoh
menjadi negara yang besar dan kuat.
Namun, apakah kita menyadari betul
potensi-potensi yang kita punya?. Untuk sedikit ilustrasi, berikut saya
tuliskan beberapa potensi besar alam Indonesia yang sangat diakui dunia:
- Minyak bumi : 1.046.920 barell /hari (data EIA, 2008) yang membuat Indonesia berada di posisi 21 teratas produksi minyak terbesar di dunia (Indonesia pernah menjadi anggota OPEC, sebagai negara yang mengekspor minyak dan ikut berperan dalam pengaturan harga minyak dunia, namun karena kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat dan produksi yang tetap, indonesia harus keluar dari OPEC dan menjadi negara pengimpor minyak) dan memilki hampir 5 (lima) triliun barrell perhari sebagai cadangan.
- Panas bumi : saat ini sekitar 992 MW yang sudah di gunakan dan menduduki posisi ke 3 di dunia (berarti jika satu rumah perlu lampu 60 watt, 992 MW bisa untuk menerangi 16 juta rumah). Sedangkan potensinya sendiri sangatlah sebesar, yaitu sekitar 280.000 MW yang berarti setiap orang di Indonesia (220 juta orang) punya jatah lebih dari 1000 watt – yang berarti tidak perlu lagi ada pemadaman listrik bergantian.
- dll (bersambung, karena terlalu panjang jika saya tuliskan semua)
Itulah dua diantara sekian banyak
(termasuk gas alam, bahan tambang, dll) sumberdaya Indonesia yang hingga
saat ini belum di gunakan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia. Dengan potensi yang sekarang sudah mulai di optimalkan oleh
pemerintah, sangatlah mungkin dan bukan omong kosong jika Indonesia akan
menjadi negara yang makmur dan alamnya yang Indah akan bisa dinikmati
oleh siapapun di dunia ini.
Ternyata untuk saat ini, potensi alam
yang amat sangat besar ini belum cukup dioptimalkan oleh Indonesia, baik
visualnya maupun kandungannya untuk membangun kesejahteraan negara.
Jangan bilang jika korupsi adalah sumber penyebabnya, tapi juga perlu di
lihat apakah kita sebagai “pemiliknya” sudah bisa menghargai apa yang
kita punya?. Karena korupsi hanya sebagian kecil dari masalah yang ada.
Dan tidaklah bijaksana jika hanya menyalahkan orang lain.
Sebagai generasi yang inovatif dan
mengerti agama, tentunya mudah bagi kita untuk bisa berperan penting
dalam peramutan “warisan” alam yang kita “punya”. Punya andil dalam hal
yang kecil, yang setidaknya di mulai dari men-Cintai Alam Indonesia saja
rasanya sudah menjadi hal yang sangat penting dan besar dalam zaman
sekarang ini.
Akhirnya, CINTA ALAM INDONESIA yang kita
selalu dengar, yang kita selalu ikuti ternyata punya makna yang luar
biasa, punya makna yang luas bagi generasi penerus. Tidak hanya sekedar
mengahasilkan makalah, membacakan malakah, camping, bernyanyi lagu
nasional, meningkatkan rasa syukur, menambah semangat perjuangan, tapi
didalamnya juga mengandung pesan yang sebenernya yaitu : CINTA ALAM
INDONESIA.
0 comments:
Post a Comment